×
BBGTK Jawa Tengah Perkuat Transformasi Pendidikan Melalui Talkshow “Berpikir Global, Bertindak Lokal” dan Pemberian Penghargaan Apresiasi GTK 2025

Solo (19/11/2025) — Memperingati Hari Guru Nasional sekaligus mengapresiasi dedikasi pendidik berprestasi, Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Talkshow Pendidikan dan Pemberian Penghargaan Apresiasi GTK Tahun 2025. Mengusung tema "Partisipasi Semesta dalam Pendidikan: Berpikir Global, Bertindak Lokal", kegiatan berlangsung pada 18–20 November 2025 di Hotel Lorin Solo, dihadiri 301 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala BBGTK Provinsi Jawa Tengah, Darmadi, S.Pd., M.Pd., yang menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh guru dan tenaga kependidikan atas kontribusinya dalam peningkatan mutu pendidikan. "Guru harus menjadi sosok yang mulia sekaligus memuliakan. Kemuliaan seorang guru tidak cukup berhenti pada dirinya sendiri, melainkan harus mampu memuliakan peserta didiknya. Mari kita sebarkan nilai-nilai positif, jaga profesionalisme, dan perkuat kolaborasi demi kemajuan pendidikan Indonesia," ujar Darmadi.

Ketua Tim Kerja Kemitraan dan Fasilitasi BBGTK Provinsi Jawa Tengah, Aulia Nurul Huda, S.Psi., M.Psi., menyampaikan laporan bahwa Apresiasi GTK 2025 merupakan bentuk penghargaan yang ditujukan kepada guru dan tenaga kependidikan yang telah menunjukkan inovasi, dedikasi, serta kontribusi dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan penggerakan komunitas belajar. "Apresiasi GTK ini merupakan komitmen untuk menghargai kontribusi GTK serta mendorong inovasi dan inspirasi dalam mewujudkan visi pendidikan bermutu untuk semua. Harapannya apresiasi ini mampu memperkokoh budaya keteladanan, berbagi praktik baik, dan transformasi ekosistem pendidikan yang berkelanjutan," jelasnya.

Beliau melaporkan bahwa program pemberian penghargaan apresiasi GTK tahun ini diikuti melalui skema seleksi daerah dengan 670 peserta usulan dari 35 Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi. Dari jumlah tersebut, 560 peserta atau 87,4% dinyatakan lolos seleksi administrasi. Melalui seleksi substansi berupa presentasi dan wawancara yang dilaksanakan pada 29 Oktober–1 November 2025, terpilih 115 peserta terbaik dalam tiga kategori penghargaan, yaitu Transformatif (Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan semua jenjang), Dedikatif (Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah semua jenjang), serta Pelopor Komunitas Belajar (TK/PAUD, SD/SMP, SMA/SMK, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah). Para peserta terbaik pertama dari masing-masing kategori akan melanjutkan penilaian tingkat nasional pada 24–29 November 2025 di Jakarta.

Dalam sesi talkshow, tiga narasumber inspiratif membagikan pandangan strategis terkait transformasi pendidikan. Mrs. Park Meong Suk dari Korea Selatan menegaskan bahwa kualitas sekolah ditentukan oleh budaya profesional dan konsistensi guru dalam menyiapkan pembelajaran. "Pembelajaran yang baik tidak terjadi secara kebetulan—ia lahir dari persiapan guru yang penuh dedikasi," tegasnya.

Beliau menambahkan bahwa siswa akan berkembang ketika ruang kelas menjadi lingkungan yang aman, menyenangkan, dan memungkinkan mereka berpartisipasi secara aktif. "Tugas kami bukan hanya mengajar, tetapi menumbuhkan rasa ingin tahu, percaya diri, dan kegembiraan belajar."

Eni Idayati, S.Pd., M.Pd., Kepala SDN Cemara Dua Surakarta, membagikan praktik baik dari program Indonesia–Korea Teacher Exchange (IKTE) yang dilaksanakan di sekolahnya. Kehadiran guru Korea menjadi teladan nyata dalam sikap, etos kerja, profesionalisme, serta kreativitas dalam mengajar. "Pertukaran antarnegara adalah jendela yang membuka dunia. Guru belajar dari guru, siswa belajar dari budaya, dan sekolah berkembang melalui kolaborasi lintas batas," katanya. Program ini berhasil membangun wawasan global, meningkatkan motivasi belajar, dan memperkuat nilai saling menghormati antarbudaya. "Keteladanan jauh lebih kuat daripada instruksi. Guru yang menginspirasi akan melahirkan pembelajaran yang berdampak," tambahnya.

Sementara itu, Kucisti Ike Retnoningtyas Suryo Putro, Kepala SMP Negeri 3 Surakarta, menunjukkan bahwa sekolah dapat menjadi laboratorium inovasi nyata melalui praktik pembelajaran mendalam berbasis Inkuiri Kolaboratif. Melibatkan guru dalam siklus refleksi kolaboratif (Assess–Design–Implement–Measure) menjadikan pembelajaran lebih terarah, bermakna, dan berbasis data. "Pembelajaran tidak berhenti pada materi selesai diajarkan, tetapi ketika siswa memahami, mengalami, dan mampu menerapkan dalam kehidupan," jelasnya. Integrasi teknologi seperti AI Teachable Machine, AR Ruler, Desmos, dan 3D Printer bukan sekadar tren, melainkan alat untuk memperkaya eksplorasi dan kreativitas. "Teknologi bukan tujuan. Tujuan kita adalah memerdekakan cara berpikir dan membangun keberanian untuk mencoba," ujarnya. Ibu Ike menutup pesannya dengan ajakan reflektif, "Saat guru berkolaborasi, pendidikan tumbuh. Saat guru terus belajar, masa depan berubah."

Puncak Acara: Pemberian Penghargaan Apresiasi GTK Provinsi Jawa Tengah 2025

Sebagai puncak acara, BBGTK Provinsi Jawa Tengah memberikan penghargaan kepada para penerima Apresiasi GTK Provinsi Jawa Tengah 2025. Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala BBGTK Provinsi Jawa Tengah, Darmadi, S.Pd., M.Pd., Kepala Bagian Umum BBGTK Provinsi Jawa Tengah, Dr. Dian Fajarwati, M.Pd., dan Ketua Tim Kerja Kemitraan dan Fasilitasi BBGTK Provinsi Jawa Tengah, kepada 115 pendidik dan tenaga kependidikan terbaik yang telah melewati proses seleksi ketat.

Setiap penerima penghargaan dalam ketiga kategori Transformatif, Dedikatif, dan Pelopor Kombel—menerima hadiah berupa uang pembinaan senilai Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan inovasi mereka dalam memajukan pendidikan di Jawa Tengah.

Rangkaian pemaparan inspiratif dari ketiga narasumber dan pemberian penghargaan mendapat respons positif dari para peserta. Antusiasme terlihat dari salah satu peserta, Febriyanto Jalu Prakosa, salah satu peserta terbaik ke-3 penerima penghargaan apresiasi GTK 2025, yang menyampaikan: "Tentunya saya sangat senang dan bangga, bukan hanya karena dapat meraih terbaik ketiga, tetapi juga dapat mewakili provinsi saya. Prosesnya tidak mudah, karena ini bukan karya saya sendiri, tetapi hasil kerja bersama tim sekolah. Saya persembahkan penghargaan ini untuk seluruh rekan di sekolah."

Melalui kegiatan ini, BBGTK Jawa Tengah berharap sinergi antara pendidik, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan dapat terus terjalin guna memperkuat transformasi mutu pendidikan melalui kolaborasi, inspirasi, dan inovasi berkelanjutan di Jawa Tengah dan Indonesia.


Survey Kepuasan